Headlines News :

TUGAS TIGA PEMROGRAMAN VISUAL

Written By ganessa on Jumat, 26 Oktober 2012 | 23.37

1. Memodifikasi if dan case
  Ketika program di jalankan atau di Ran ada tombol button yang aktif dan tidak aktif, untuk tombol yang aktif yaitu Isi Data dan Tutup sedangkan yang tidak aktif yaitu tombol clear.


Setelah itu kita klik tombol Isi Data dan semua boks akan aktif dan juga tombol Clear tetapi untuk tombol Isi Data dan Tutup akan tidak aktif.
kemudian isikan data pada program, dan cara beli tunai atau kredit akan aktif



Setelah program terisi kemudian lakukan pembersihan dengan menekan tombol clear dan tampilan program akan kembali ke awal dimana tombol Clear tidak aktif.


Untuk kodenya adalah sebagai berikut







Itulah penyelesaian dari saya untuk yang pertama







2. Puzzle

untuk membuat pazzle kita membutuhkan 9 button,
button1 berikan texs dengan angka 1
button2 berikan texs dengan angka 2
button3 berikan texs dengan angka 3
button4 berikan texs dengan angka 4
button5 berikan texs dengan angka 5
button6 berikan texs dengan angka 6
button7 berikan texs dengan angka 7
button8 berikan texs dengan angka 8
button9 berikan texs dengan angka (kosongkan texs)

kemudian jalankan maka hasilnya sebagai berikut


Setelah itu untuk memindahkan angka contohnya dari satu ke dua maka kodenya adalah sebagai berikut

Kemudian untuk memindahkan angka contohnya dari satu ke dua dan dua ke satu kodenya sebagai berikut


Klik tombol 2 atau button2


Maka angka 2 akan pindah ke button 1 dan anggka 1 akan pindah ke button2


Klik pada button1 maka akan kembali lagi ke semula

Itulah program pazzle yang bisa saya tau


TERIMA KASIH........

MENGANALISA SEBUAH PROGRAM

Written By ganessa on Sabtu, 20 Oktober 2012 | 01.41

 Latihan 1 penggunaan Variabel 

Pertanyaan dan Jawaban

1.  Apa yang menyebabkan program eror pada btalamat1_Click baris program alamat = “Kuningan”?
jawab: 
Yang menyebabkan program error  pada btalamat1 _click yaitu kurangnya variable DimDim alamat  As String” atau dengan membuang  alamat = “kuningan”  karena sebelumnya sudah tertuliskan  const  alamat = “kuningan”   yang merupakan pengenal untuk penyimpan data  yang nilainya tidak dapat  berubah ubah ketika program di jalankan

2.       Kenapa saat ditekan tombol nama1 dan nama2 nama yang ditampilkan pada textbox nama berbeda sedangkan saat ditekan tombol alamat1 dan alamat2 alamat yang ditampilkan pada textbox alamat sama?
jawab:
Karena pendeklarasian variabel nama pada nama1 menggunakan Dim dan di variabel nama pada nama2 tidak menggunakan variabel Dim melainkan mengambil dari modul  public const pada variable nama, sehingga nama1 berbeda dengan nama2.

Dan ketika   di tekan tombol alamat1 dan alamat2  yang di tampilkan sama itu di karenakan penggunaan cost alamat= “kuningan” yang di mana sebagai pengenal untuk menyimpan data dari from 1 dan alamat1, alamat2 sudah dikenal dengan kuningan sehingga alamat2 tidak bisa mengambil alamat2  di module yang berisikan purwokerto.

3.       Kenapa saat ditekan tombol tambah umur 1 umur selalu keluar angka 1 sedangkan saat ditekan tombol tambah umur 2 umur selalu bertambah 1 dari umur sebelumnya?
jawab:
Itu karena penggunbaan variable yang membedakanya,  pada tambah umur1 menggunakan variable Dim sehingga pada saat kita menekan   tambah umur 1 untuk kedua kalinya atau beberapa kali nilainya akan kembali ke nilai awal yaitu 1, jadi hasilnya tetap akan satu.
Dim Umur As Integer
Umur += 1
TxtUmur.Text = Umur

Sedangkan untuk tambah umur2  menggunakan variable Static yang mana nilainya tidak akan hilang selama program di jalankan dan nilainya akan bertambah sesuai pemesanan (jadi ketika di  klik tambah umur2 nilainya akan bertambah 1, tanpa menghilangkan nilai awal)

Static umur As Integer
       umur += 1
       txtumur.Text = umur

4.         Berikan analisa anda untuk form dua?
 jawab:
Pada form dua  yaitu penggunaan module,  di mana yang berfungsi Untuk memanggil beberapa function yang ada dalam module tersebut  dan function tersebut sifatnya public yang artinya semua form dapat menggunkan function yang ada pada mudule tersebut.
Jadi kode kode pada form dua di tuliskan pada module, sehingga form dua mengambil data dari module.



Latihan 2 IF dan Case

 pada sebuah program yang di berikan terdapat  kekurangan kelengkapan pada bagian kodenya yaitu di antaranya:
di bawah ini adalah program yang masih kurang lengkap



Untuk kekurangan pertama pada texs boxs nama barang dan harga barang pada intinya memang dapan di tulis atau di ketik  karena penggunaan tool boxs yaitu texs book. jadi supaya texs book tersebut tidak dapat di tulis secara manual maka pada propertis texs boks nama barang dan harga barang pada bagian Read Only saya ganti False menjadi True

 
gambar sebelum di rubah Read Only nya

 Gambar setelah di rubah Read Only ny menjadi True

Kekurangan kedua terdapan pada kode barang  TAS
 pada combo boxs penulisan programnya adalah

 case else 
     nama barang = "_"
     harga barang =0

seharusnya nama barang harus di isikan harganya berapa terserah pada contoh di isikan dengan harga Rp. 90.000,-

case else
     nama barang = "TAS"
     harga barang = 90000



Itulah yang hanya saya bisa analisa ......

TERIMA KASIH...

MAKALAH PEMROGRAMAN KOMPUTER 1

Written By ganessa on Minggu, 14 Oktober 2012 | 03.32


MAKALAH
PEMROGRAMAN KOMPUTER 1
“VARIABEL POINTER”
 

Dosen:
MAKSUR, S.Kom

Di susun oleh:
NAMA        : TARNO
NIM             : 11.11.2397

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STIMIK AMIKOM
PURWOKETO
2012


Kata pengantar

Segala puja dan puji syukur saya limpahkan hanya kepada allah SWT, Tuhan yang menguasai timur dan barat, tiada sekutu baginya. Sholawat serta salam sejahtera semoga selalu dilimpahkan atas Nabi Mohammad dan keluarganya, begitu pula atas para sahabat-sahabat beliau yang senantiasa terhadap ajaran-ajaran islam yang mulia.
Sebuah makalah ini di susun berdasarkan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pemrograman Komputer 1,  dengan dosen MAKSUR,S.Kom. Tugas ini yaitu sebagai syarat untuk bisa mengikuti responsi. Isi atau pembahasan dalam makalah ini adalah tentang variabel pointer beserta contoh programnya.
Saya berharap dengan pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan juga bagi pembacanya. Dan juga dapat membantu saya untuk memperdalam ilmu pemrograman terutama.

Purwokerto, Desember 2012
Penulis







BAB I
LATAR BELAKANG

SEKILAS MENGENAI BAHASA PEMROGRAMAN C DAN C++
 pemrograman C++ merupakan superset dari bahasa pendahulunya yaitu bahasa pemrograman C. Bahasa pemrograman C dikembangkan oleh Dennis Ritchie pada tahun 1972 di Laboratorium Bell. Bahasa pemrograman C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada antara bahasa tingkat rendah (berorientase mesin) dan bahasa tingkat tinggi (bahasa berorientase pada manusia). Bahasa pemrograman C berada satu tingkat di atas bahasa yang berorientasi pada mesin, namun tetap satu tingkat dibawah sebagian besar bahasa yang berorientasi persoalan. Bahasa pemrograman C cukup dekat dengan komputer untuk memberikan kendali yang besar terhadap detil implementasi pemakaian, namun cukup jauh untuk mengabaikan detil hardware. Karena itulah bahasa pemrograman C suatu ketika dipandang sebagai bahasa high-level dan pada saat yang lain dilihat sebagai bahasa low-level.
 pemrograman C merupakan bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi program kedalam bentuk sebuah blok. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam pembuatan dan pengembangan program. Program yang ditulis dengan bahasa pemrograman C mudah sekali untuk dipindahkan dari satu jenis mesin ke jenis mesin lainnya. Hal ini berkat adanya standarisasi bahasa pemrograman C yaitu berupa standar ANSI (American National Standards Institute) yang dijadikan acuan oleh para pembuat kompiler C.
Bahasa Pemrograman C++ Membawa Bahasa Pemrograman C ke Lingkungan Pemrograman Berorientasi Obyek
 bahasa pemrograman C, menyusul apa yang kita kenal dengan bahasa pemrograman C++. Bahasa pemrograman C++ tetap mempertahankan kehebatan C, termasuk kemampuan dan keluwesannya dalam menangani interface hardware dan software, pemrograman low-levelnya, serta efisiensinya. bahasa pemrograman C++ diciptakan satu dekade setelah C. Diciptakan oleh Bjarne Stoustrup, Laboratorium Bell, AT&T, pada tahun 1983.
Bahasa pemrograman C diambil sebagai landasan dari C++, mengingat keportabilitasan C yang memungkinkannya diterapkan pada berbagai mesin, dari PC hingga mainframe, serta pada pelbagai sistem operasi (DOS, UNIX, VMS dan sebagainya). Namun bahasa pemrograman C++ membawa C ke dunia pemrograman berorientasi obyek, dan tetap mempertahankan keterpaduan dan efisiensi eksekusi C.
Keistimewaan yang sangat berarti pada bahasa pemrograman C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman berorientasi obyek. Tetapi bahasa pemrograman C++ hanyalah bahasa yang bersifat hibrid, bukan bahasa murni yang berorientasi obyek. Karena itu, bahasa pemrogram C pada tahap awal dapat berpindah jalur ke C++ setahap demi setahap. Pustaka-pustaka yang dibangun dengan C tetap dapat dipakai pada C++, dibaurkan dengan pemrograman yang berorientasi obyek.
Tujuan utama pembuatan bahasa pemrograman C++ adalah untuk meningkatkan produktivitas pemrograman dalam bahasa aplikasi. Kebanyakan pakar setuju bahwa pemrograman berorientasi obyek dan C++ dapat mengurangi kekompleksitasan, terutama pada program yang besar yang terdiri dari 10.000 baris atau lebih.












BAB II
PEMBAHASAN

              dalam struktur data ada beberapa macam. Salah satunya adalah pemograman C++. Dan yang akn di bahas dalam makalah ini adalah tentang variabel pointer.

POINTER
1.    PENGERTIAN POINTER
Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat memori dari suatu variabel lain. Alamat ini merupakan lokasi dari obyek lain (biasanya variabel lain) di dalam memori. Contoh, jika sebuah variabel berisi alamat dari variabel lain, variabel pertama dikatakan menunjuk ke variabel kedua.
Operator Pointer ada dua, yaitu :
Ø  Operator &
Operator & merupakan operator alamat. Pada saat pendeklarasian variable, user tidak diharuskan menentukan lokasi sesungguhnya pada memory, hal ini akan dilakukan secara otomatis oleh kompiler dan operating sysem pada saat run-time. Jika ingin mengetahui dimana suatu variable akan disimpan, dapat dilakukan dengan memberikan tanda ampersand (&) didepan variable , yang berarti "address of". Contoh :
ted = &andy;
Penulisan tersebut berarti akan memberikan variable ted alamat dari variable andy. Karena variabel andy diberi awalan karakter ampersand (&), maka yang menjadi pokok disini adalah alamat dalam memory, bukan isi variable. Misalkan andy diletakkan pada alamat 1776 kemudian dituliskan instruksi sbb :
andy = 25;
fred = andy;
ted = &andy;
·         Operator & bersifat unary (hanya memerlukan satu operand saja).
·         Operator & menghasilkan alamat dari operandnya.
Ø  Operator *
Operator * merupakan operator reference. Dengan menggunakan pointer, kita dapat mengakses nilai yang tersimpan secara langsung dengan memberikan awalan operator asterisk (*) pada identifier pointer, yang berarti "value pointed by". Contoh :
beth = *ted;
(dapat dikatakan:"beth sama dengan nilai yang ditunjuk oleh ted") beth = 25, karena ted dialamat 1776, dan nilai yang berada pada alamat 1776 adalah 25.
Ekspresi dibawah ini semuanya benar, perhatikan :
andy = 25;
&andy = 1776;
ted = 1776;
*ted = 25;
Ekspresi pertama merupakan assignation bahwa andy = 25;. Kedua, menggunakan operator alamat (address/derefence operator (&)), sehingga akan mengembalikan alamat dari variabel andy. Ketiga bernilai benar karena assignation untuk ted adalah ted = &andy;. Keempat menggunakan reference operator (*) yang berarti nilai yang ada pada alamat yang ditunjuk oleh ted, yaitu 25. Maka ekspresi dibawah ini pun akan bernilai benar :
    *ted = andy;
·         Operator * bersifat unary (hanya memerlukan satu operand saja).
·         Operator * menghasilkan nilai yang berada pada sebuah alamat.

2.    DEKLARASI POINTER

Seperti halnya variabel yang lain, variabel pointer juga harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Bentuk Umum :
Contoh:
                                 int *a;    atau     int* a;
                                 char *ket;          atau     char* ket;
//Contoh9_1
int *px;
char *sh;
Contoh Program :
#include “IOSTREAM.h”
#include “conio.h”
void main()
{ int x, y; /* x dan y bertipe int */
int *px; /* px pointer yang menunjuk objek */
clrscr();
x = 87;
px = &x; /* px berisi alamat dari x */
y = *px; /* y berisi nilai yang ditunjuk px */
cout<<“Alamat x =”<<&x <<\n”;
cout<<“Isi px = \n”, px);
cout<<“Isi x = \n”, x);
cout<<“Nilai yang ditunjuk oleh px = \n”, *px);
cout<<“Nilai y = \n”, y);
getch();
}

3.    OPERASI POINTER
a.      Operasi Penugasan
Suatu variable pointer seperti halnya variable yang lain, juga bisa mengalami operasi
penugasan. Nilai dari suatu variable pointer dapat disalin ke variable pointer yang lain.

//Contoh9_2
#include "iostream.h"
#include "conio.h"
void main()
{ float *x1,y, *x2;
clrscr();
y = 13.45;
x1 = &y;               /* Alamat dari y disalin ke variabel x1 */
x2 = x1;                /* Isi variabel x1 disalin ke variabel x2 */
cout<<"Nilai variabel y =  "<<y<< " ada di alamat "<< x1<<"\n";
cout<<"Nilai variabel y =  "<<y<< " ada di alamat "<< x2<<"\n";
 getch();
}

b.      Operasi Aritmatika
Suatu variabel pointer hanya dapat dilakukan operasi aritmatika dengan nilai integer
saja. Operasi yang biasa dilakukan adalah operasi penambahan dan pengurangan.
Operasi penambahan dengan suatu nilai menunjukkan lokasi data berikutnya (index
selanjutnya) dalam memori. Begitu juga operasi pengurangan.
//Contoh9_3
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{ int nilai[3], *penunjuk;
clrscr();
nilai[0] = 125;
nilai[1] = 345;
nilai[2] = 750;
penunjuk = &nilai[0];
cout<<"Nilai "<<*penunjuk <<" ada di alamat memori " <<penunjuk<<"\n";
cout<<"Nilai "<<*(penunjuk+1) <<" ada di alamat memori " <<penunjuk+1<<"\n";
cout<<"Nilai "<<*(penunjuk+2) <<" ada di alamat memori " <<penunjuk+2<<"\n";
getch();  
}

c.       Operasi Logika
Suatu pointer juga dapat dikenai operasi logika.
//Contoh9_4
#include<iostream.h>
#include "conio.h"
void main()
{ int a = 100, b = 200, *pa, *pb;
clrscr();
pa = &a;
pb = &b;
cout<<"nilai pa= "<<pa<< " nilai pb= "<<pb<<"\n";
if(pa < pb)
cout<<"pa menunjuk ke memori lebih rendah dari pb\n";
if(pa == pb)
cout<<"pa menunjuk ke memori yang sama dengan pb\n";
if(pa > pb)
cout<<"pa menunjuk ke memori lebih tinggi dari pb\n";
getch();}

4.      POINTER DAN STRING
//Contoh9_5
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void misteri1(char *);
void main() {
char string[] = "amikom";
cout<< "String sebelum proses adalah " << string <<"\n" ;
misteri1(string);
cout<<"String setelah proses adalah "<<string;
getch();
}
void misteri1(char *s) {
while ( *s != '\0' ) {
if ( *s >= 'a' && *s <= 'z' )
*s -= 32;
++s;
}
}

5.      POINTER MENUNJUK  SUATU ARRAY
Pointer pada array sangat digunakan untuk pengembangan program yang besar, karena secara internal array juga menyatakan alamat,yaitu pengenal array sama dengan alamat pada elemen pertama pada array. sebagai contoh sederhana dapat anda lihat pada contoh program berikut :
//Contoh9_6
#include "iostream.h"
#include "conio.h"
void main()
{ static int tgl_lahir[] = { 13,9,1982 };
int *ptgl;
ptgl = tgl_lahir; /* ptgl berisi alamat array */
cout<<"Diakses dengan pointer\n";
cout<<"Tanggal = "<< *ptgl<<"\n";
cout<<"Bulan = "<< *(ptgl + 1) <<"\n";
cout<<"Tahun = "<<*(ptgl + 2) <<"\n";
cout<<"\nDiakses dengan array biasa\n";
cout<<"Tanggal = "<< tgl_lahir[0] <<"\n";
cout<<"Bulan = "<< tgl_lahir[1] <<"\n";
cout<<"Tahun = "<< tgl_lahir[2] <<"\n";
getch();
}

6.      MEMBERI NILAI ARRAY DENGAN POINTER
//contoh9_7
#include "iostream.h"
#include "conio.h"
void main()
{ int x[5], *p, k;
clrscr();
p = x;
x[0] = 5;
x[1] = x[0];
x[2] = *p + 2;
x[3] = *(p+1) - 3;
x[4] = *(x + 2);
for(k=0; k<5; k++)
cout<<"x["<<k<<"] = "<< x[k]<<"\n";
getch();
}

7.      MEMORI DINAMIS

Pada contoh program di samping kiri sejumlah memori secara ekplisit disisihkan untuk menampung array titik yang mempunyai 10 elemen. Sebenamya alokasi memori ini, hanya yang dibutuhkan saja, dapat dilakukan secara dinamis yaitu dilakukan pada saat run-time, Untuk melakukan hal ini kita perlu array yang elemen elemennya adalah pointer ke suatu struktur seperti dijelaskan pada program di samping kanan.
             Alokasi memori secara dinamis dilakukan dengan operator new dan dealokasi dilakukan dengan operator delete. Keduanya merupakan operator baru pada C++.


#include <iostream.h>

struct ttk
{
int x;
int y;
};
main()
{
int i;
struct ttk titik[10];

for (i=0; i < 10; ++i)
{
titik[i].x = i ;
titik[i].y=i;}
for(i=0;i< 10;++i)
{cout << titik[i].x << ", " << titik[i].y << "\n";
}
return 0;}

#include <iostream.h>

  struct ttk
  {
  int x;
  int y;
  };
  main()
  {
  int i;
  struct ttk *titik[10];
 
  for(i=0;i<10;++i)
  {
  titik[i] = new ttk;
  titik[i]->x=i;
  titik[i]->y = i;
  }
  for (i=0;i< 10;++i)
  {
cout << titik[i]->x  <<  ", "  <<  titik[i]->y << "\n";
                }
  for(i=0;i< 10;++i)
  {
  // free(titik[i]);
  delete titik[i];
  }
  return 0;
  }


                                                                                     

World News

Mengenai Saya

Foto saya
kehidupan akan terasa nikmat jika kita selalu bersyukur.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. BERBAGI ILMU - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger