NAMA : TARNO
NIM : 11.11.2397
KELAS : TI 11 B
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Manusia
hidup di dunia ini memiliki sebuah kebutuhan. Menurut penelitian kebutuhan
manusia ada tingkatannya dan salah satu tingkat kebutuhan yaitu manusia
membutuhkan rasa aman. Berarti keamanan adalah salah satu kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi. Keamanan sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang
kehidupan, baik di luar ruangan ataupun di dalam ruangan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia akan melakukan segala sesuatu untuk bisa
menciptakan rasa aman. Untuk menciptakan rasa aman tersebut manusia menggunakan
alat sebagai pirantinya. Apalagi di era sekarang dengan semakin berkembangnya
teknologi elektronika turut membantu dalam mengembangkan system keamanan yang handal. Jadi dalam menciptakan keamanan
diri lebih dipermudah, manusia akan merasa aman dengan dibantu sebuah alat
elektronika.
Untuk membentuk suatu system keamanan,
harus dilakukan dari ruang lingkup yang kiranya membutuhkan sebuah system
keamanan atau tempat-tempat yang kiranya
mudah di jarah oleh orang lain seperti rangan tempat penyimpanan barang atau
lainya. Untuk itu maka dibangun sebuah sistem keamanan ruangan.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana menciptakan rasa aman manusia dengan teknologi elektronika?
- Bagaimana membangun system elektronika untuk keamanan ruangan?
3.
TUJUAN
Untuk
tujuannya adalah sebagai berikut
- Membangun system keamanan dengan teknologi elektronika untuk menciptakan rasa aman.
- Membangun system keamanan untuk ruangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Konsep
Dasar Mikrokontroler
Sekilas, mikrokontroler
hampir sama dengan mikroprosesor. Namun mikrokontroler memiliki banyak komponen
yang terintegrasi di dalamnya, misalnya timer/counter. Sedangkan pada
mikroprosesor, komponen tersebut tidak terintegrasi. Mikroprosesor umumnya kita
jumpai pada komputer dimana tugas dari mikroprosesor adalah untuk memproses
berbagai macam data input maupun output dari berbagai sumber.
Mikrokontroler lebih sesuai untuk tugas-tugas yang lebih spesifik.
Ada kesamaan-kesamaan antara mikrokontroler dengan komputer
atau mikrokomputer, antara lain:
1)
Sama-sama
memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU (Central
Processing Unit).
2)
CPU
tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi atau tempat, biasanya
dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random Access Memory).
3)
Sama-sama
memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara atau yang lebih
dikenal dengan variabel-variabel.
4)
Sama-sama
memiliki beberapa keluaran dan masukan yang digunakan untuk melakukan
komunikasi timbal-balik dengan dunia luar.
Ciri khas mikrokontroler, antara
lain:
1) “Tertanam” (embedded) dalam
beberapa piranti (umumnya merupakan produk konsumen) atau yang dikenal dengan
istilah embedded system atau embedded controller.
2) Terdedikasi untuk satu macam
aplikasi saja.
3) Hanya membutuhkan daya yang rendah (low
power) sekitar 50 mwatt. Bisa bandingkan dengan komputer yang bisa mencapai
50 watt lebih.
4) Memiliki beberapa keluaran maupun
masukan yang terdedikasi, untuk tujuan atau fungsi-fungsi khusus.
Mikrokontroler
terdiri dari:
1. CPU
2. RAM
3. EPROM/PROM/ROM
4. I/O
(input/output)
5. Timer
6. Interrupt
controller
2. Mikrokontroler
AT89C51
Terdapat ratusan jenis mikokontroler yang berbeda, yang
beredar di pasaran, akan tetapi yang digunakan pada sistem keamanan ruangan ini
adalah salah satu jenis mikrokontroler kelurga MCS-51 yaitu AT89C51.
Mikrokontroler ini merupakan salah satu keluarga mikrokontroler yang diproduksi
oleh ATMEL. Dimana mikrokontroler jenis ini sangat compatible dalam hal
proses dan penggunaannya dengan keluarga MCS-51 yang dikeluarkan oleh Intel.
AT89C51 mempunyai konsumsi daya rendah, mikrokontroller 16-bit CMOS
dengan 4k memori Flash ISP (in system programmable/ dapat
diprogram di dalam sistem). Device ini dibuat dengan teknologi memori nonvolatile
kerapatan tinggi dan compatible dengan standar industri 8051, set instruksi
dan pin keluaran. Flash yang berada di dalam chip memungkinkan
memori program untuk diprogram ulang pada saat chip di dalam sistem atau dengan
menggunakan programmer memori nonvolatile konvensional. Ada dua
mikrokontroler MCS51 Yaitu AT89Cxx dan AT89Sxx. Yang membedakan dari kedua
kelas mikrokontroler tersebut yaitu pada memori, peripheral, dan fungsinya. Dan
dari segi arsitektur dan intruksinya yang digunakan sama.
3. Pin
AT89C51
a. VCC : pin catu daya
b.
GND : pin ground
c.
Port 0 : P0.0 sampai P0.7 merupakan pin
I/O dua arah sebagai multiplexer yang memiliki
alamat low-order atau data bus pada pengalamatan memori eksternal
alamat low-order atau data bus pada pengalamatan memori eksternal
d.
Port 1 : P1.0 sampai P1.7 merupakan I/O
dua arah
e.
Port 2 : P2.0 sampai P2.7 merupakan I/O
yang memiliki alamat high-order
f.
Port 3 : P3.0 sampai P3.7 merupakan I/O
yang memiliki fungsi khusus pada tiap pinnya
g.
RST : pin untuk mereset mikrokontroler
h.
ALE/PROG : Address Latch Enale
(ALE) merupakan suatu pulsa output untuk mengunci low byte dari address
selama mengakses memori eksternal.
i.
Program Store Enable (PSEN) : Program
Store Enable (PSEN) merupakan strobe read untuk memori program
eksternal.
j.
EA/VPP : Eksternal Access Enable
(EA) harus di hubungkan ke GND untuk enable device, untuk memasuki
memori program eksternal mulai alamat 0000H sampai dengan FFFFH. EA harus
dihubungkan ke VCC untuk akses memori program internal. Pin ini juga
menerima tegangan pemrogramman (VPP) selama pemrograman Flash.
k.
XTAL1 : Input untuk oscillator
inverting amplifier dan input untuk rangkaian internal clock.
l.
XTAL2 : Output dari oscillator
inverting amplifier.
4. Memori
Memori
ada dua tipe memori yaitu:
a.
Data Memori
Berfungsi
untuk menyimpan data. Berdasarkan lokasinya data memori di bagi dua, internal data
memori yang berada didalam IC MCS51 dan eksternal data memori yang berada di
luar IC MCS51.
b.
Program Memori
Berfungsi
untuk menyimpan kode program user yang akan dijalankan. User dapat mengunakan
internal program memori yang tertanam dalam IC MCS51 dan eksternal program
memori.
Organisasi Internal
Data Memory
Internal data memory meliputi: Register Banks,
Bit-addressable RAM, General Purpose RAM (Scratch Pad Area)
dan Special Function Registers (SFR).
5. Counter
dan Timer
AT89C51
dilengkapi dengan dua perangkat timer/counter, masing-masing dinamkan timer 0
dan timer 1. Pencacah biner untuk timer 0 dibentuk dengan register TL0 (Timer 0
low byte) dan register TH0 (Timer 0 high byte). Pencacah biner untuk timer 1
dibentuk dengan register TL1 (timer 1 low byte) dan register TH1 (timer 1 high
byte). Untuk mengatur kerja timer counter dopakai dua register tambahan yang
dipakaki bersama oleh timer0 dan timer1.
Register tersebut adalah timer mode contril (TMOD) dan timer control
(TCON)
6. Radio
Frequensi Identification
Merupakan
sebuah teknologi compact wireless yang memanfaatkan frekuensi radio untuk
identifikasi otomatis terhadap obyek-obyek atau manusia. RFID adalahteknologi
penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronika untuk
mengidentifikasi,melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag RFID.
Para
pengamat menganggap sebagai RFID sebagai suksesor dari barcode optic yang
banyak dicetak pada barang-barang dengan dua keunggulan pembeda yaitu indikasi
yang unik dan otomasi. RFID dapat melakukan control otomatis untuk banyak hal.
System ini menawarkan peningkatan efesiensi dalam pengendalian inventaris,
logistic dan manajemen rantai supplay
Komponen-komponen
utama system RFID yaitu seperti tag, reader dan basis data.
7. Frekuensi
Radio
Frekuensi
radio disini sebagai karakteristik operasi system RFID. Frekuensi sebagian
besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak baca terhadap tag.
Tingginya frekuensi mengidentifikasikan jauh baca. Gelombang radio memiliki perilaku yang
berbeda-beda menurut frekuensinya.
8. Perangkat
lunak
Perangkat
lunak merupakan pemrograman yang akan di inputkan sebagai perintah keluaran
pada AT89C51. Pemrograman menggunakan bahasa standar pemrograman mikrokontroler
yaitu assembly.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar